Sabtu, 02 Desember 2023

Mixtape: Dari Indonesia Hingga Palestina


Mendengarkan kembali rilisan fisik kaset pita dan CD yang berdebu dan mulai berjamur, sembari melihat pemberitaan sosial media atas kekejaman penjajah zionis kepada rakyat Palestina akhir-akhir ini, membuat mata dunia terbuka bahwa ini bukanlah isu perang agama, melainkan genosida. Menyedihkan karena tak banyak yang bisa dilakukan selain berdo'a kepada Yang Maha Penyayang, mengumpulkan donasi, serta terus menyebarkan kabar di sosial media yang ternyata cukup relevan saat ini untuk melawan pemberitaan media barat. Semua insan berakal dan bernurani bisa berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing tanpa pandang suku, agama dan ras. 

Ternyata cukup banyak koleksi rilisan fisik di rak yang mengangkat isu Palestina, sehingga muncul keisengan ingin meramu track demi track favorit untuk dijadikan satu playlist, atau jika memungkinkan ingin direkam ke dalam kaset pita yang dahulu kerap disebut mixtape. Cukup panjang durasinya jika semua track saya masukkan di sini, jadi saya mencoba menyeleksi track demi track agar durasinya tidak terlalu panjang. Ada masa di mana kaset pita yang beredar banyak berdurasi 60 menit (C60), yang berarti 30 menit pada masing-masing sisi kaset, side A dan side B. Atas dasar itulah akhirnya saya menentukan untuk menggunakan durasi 30 menit dalam mixtape ini. Track yang ada dalam mixtape ini saya rip dari koleksi CD dan ada pula saya unduh dari reverbnation yang saat itu cukup populer sebelum spotify saat ini.

Jika dari luar negeri saya pernah mendengar album kompilasi macam Palestine The Album dan Hardcore4Syria, di Indonesia sendiri saya belum pernah mendengar ada kompilasi serupa yang dirilis, jika ada silahkan mention saya dengan senang hati, karena ada waktu yang lama di mana saya menutup box rilisan fisik dan tidak berselancar mencari rilisan baru. Dan mixtape ini hanya sekedar ingin berbagi dengar dari daftar lagu yang sering saya putar. Bagi yang berkenan mendengarkan saya ucapkan terima kasih, bagi yang tidak juga tak mengapa, yang tidak boleh itu mendukung penjajah, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

Okey, let's play.


Tracklist:

1. PM 41 Voice - Suara Jalanan untuk Palestina
2. Shaff Fix - Berperang
3. The 40's Accident - Protes Kecil-kecilan Melawan Kebohongan Media Massa
4. Ketapel Jihad - Pemuda Palestina
5. Thufail Al Ghifari - Doa, Batu, dan Air Mata
6. Sector13 - Jihad Fisabilillah
7. Izzatul Islam - We Are Palestine (feat Fadly Padi)


Lyrics:

1. PM 41 Voice - Suara Jalanan untuk Palestina

Dalam lagu ini kami berteriak bebaskan Palestina
Dalam melodi ini kami bernyanyi buka blokade Gaza
Dalam syair ini kami menulis tentang damai dunia

Reff:
Bebaskan Palestina
Buka blokade Gaza
Hancurkan sang penjajah
Agar damai mendunia

Dalam musik ini kami berteriak bebaskan Palestina
Dalam syair ini kami menulis tentang damai dunia

Back to Reff


2. Shaff Fix - Berperang

(*)
Kalau manusia punya hati, mengapa ada yang tersakiti
Kalau manusia punya jiwa, mengapa ada yang terlukai

Sadarilah dunia, bumi ini telah berusia
Jangan membuatnya semakin renta

Kalau manusia punya pikiran, mengapa selalu ingin kekuasaan
Kalau manusia punya nurani, mengapa selalu tak ingin mengerti
Pahamilah dunia, semesta adalah sementara
Jangan menjadikannya sia-sia

Reff:
Dalam hidup memang penuh dengan pertanyaan
Tapi perang bukanlah satu-satunya jawaban
Namun bila saatnya harus maju berperang
Pastikan, Allah adalah satu-satunya alasan

Pabila musuh datang, hadapi dengan tenang,
Yakinlah satu tentang, Allah bersama berjuang
Jadikan hidup mulia, mati syahid akhirnya,
Teriakkan kata-kata, Allahu Akbar selamanya

Back to Reff, (*)


3. The 40's Accident - Protes Kecil-kecilan Melawan Kebohongan Media Massa

Berita hari ini
Kau sebut kami teroris
Berita esok hari
Kau bilang kami fundamentalis

Media massa, bohong!

Stigma negatif
Yang kau sematkan kepada kami
Tak akan berubah
Sebelum kami lawan kembali

Media massa, bohong!


4. Ketapel Jihad - Pemuda Palestina

Kau pun berlari mengejar mimpi
Jihad fisabilillah tanamkan di hati
Kau pun berlari, batu berapi
Pekikkan takbir untuk bebaskan negeri ini

(*)
Rabb telah berjanji untuk berikan syurga yang selalu dinanti
Kau akan dapati hidup mulia atau mati syahid
Di atas negeri yang tertindas zionist yahudi

Reff:
Syurga tertinggi menunggumu setia menanti (4x)

Laknat yahudi tak kenal henti
Sampai umat Islam sirna ditelan bumi
Laknat yahudi tak punya nyali
Untuk melawanmu wahai pemuda Rabbani

Back to: (*), Reff


5. Thufail Al Ghifari - Doa, Batu, dan Air Mata

Saksikanlah kebangkitan ini,
Kebangkitan dari barisan rapat
Pemuda Islam di seluruh dunia
Saksikanlah kebangkitan kami,
Kebangkitan para pecinta syahid,
Para pewaris risalah Rasululloh Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam
Allahu Akbar .. Allahu Akbar .. Allahu Akbar ..

Konotasi peraga penjajah darah dan tulang belulang para penyair syuhada
Sketsa kata merubah fakta menjadi fitnah
Generasi pewaris perang badar mulai angkat bicara
Senjata rima & reaksi keras kupas tuntas
Kebiadaban dunia yang tidak mengenal batas
Satukanlah setiap harokah yang bertebaran
Debu-debu perlawanan pun mulai bersahutan dan melebur nyata
Air mata kedukaan menjadi legenda ketapel dan sorban
Menghunus perlawanan meretakan nada
Tata heterogenitas dalam satu aqidah
Intelektual yg pantang merekap gentar
Kamilah pembakar batas aritokrasi dunia
Membakar Vatikan dalam omong kosong perdamaian
Total… Total kebencian kami terhadap zionisme!

Doa Doa Batu Batu Airmata

Rekapitulasi monumental penikmat peluru
Konstruksi ukhuwah jadikan benteng yang tak goyah
Rekreasi jihad hingga ke ujung senja kehidupan
Ketika emosiku beresonansi keurat nadi
Fisabilillah sabotase setiap kontribusi Amerika Serikat sampah
Jelanta demokrasi dari pengecut regenerasi, laknat yahudi

Alfahmu al-ikhlas al-amal aljihad attadhiyah
Attaat attsabat attajarud al-ukhuwah attsiqoh
Kolektifitas robbani angkasa perlawanan Islami
Menuai benih kebeningan hati agar intisari tak tercemar
dari para penghianat intifadoh
Yakinkanlah dirimu hei pemuda Islam
Bergabung di antara pewaris penerus risalah

Doa Doa Batu Batu Airmata

Pahamilah ilmu agar peluru dan bom waktu dapat mengerti arti kebijaksanaan cahaya hatimu
Iringi ikhlasnya sebuah pengamalan, pengorbanan dan keteguhan tauhid
Buah tata di atas totalitas perjuangan
Percaya adalah permata ukhuwah
Agar jihad juga dapat berdiri bersama cinta
Keteladanan dari generasi para tabi’in
Maka nyalakan lilin di antara tulang belulang
Pandangilah nisan dari stasiun kehidupan
Dan nikmatilah kematian
Hiruplah kesturi syahid tanah negeri
Tanah dari panji bendera para mujahid
Biarlah mata hati iringi perih stagnasi Madinah
Memori keharuman para sahabat
Dan nafas terakhir sang Nabi
Ummati.. Ummati.. Ummati..
Rapatkanlah setiap shaf perjuangan kita
Rapatkan barisan hey umat islam

Doa Doa Batu Batu Airmata


6. Sector13 - Jihad Fisabilillah

[Revarra Lavalkas verse]
mengalun suara tangis duka bangsa
nestapa tanah kelahiran di ujung ajalnya
bersujud martir muda di saat menantang takdir
semoga kematian di pelupuk matanya akan berakhir
dia bersumpah mengusir kaum zionis dari bangsanya
mengulang kedamaian masa silam yang berlatar surga
menabur bunga di pusara nisan sosok bunda
menuntut darah palestina yang tewas di jalannya
namun hujan pagi itu pun masih berupa darah
harga mati setiap nyawa yang harus menjadi arwah
negosiasi yatim bukanlah suatu pilihan 
tantang pengabulan damai tak kunjung meraih jalan
sebelia itu mereka lakukan jihad
karna tak kuasa tangisi apa yang mereka lihat
tapaki semerbak harum jasad para syuhada
masih menanti nafas terakhir saat penebusan dosa

[Reff]
kuasa hati tak mampu menahan pilu
kami bersujud berdoa hanya padamu
izinkan kami berjihad fisabilillah
jadikan kami khalifah syuhada Allah
adalah tekad yang kuatku di dalam asa
karna ku yakin Allah slalu ada tuk kita
ku kan berjanji mengabdi jalan Illahi
darah tetesan ku pasrahkan hidup dan mati

[ARK verse]
tetesan darah butiran peluru
slalu tebarkan arwah jihad fisabilillah
inilah jalan kami , lirik ini ku susun dengan rapi
bukan untuk mencaci atau juga memaki
tangisan air mata ini , slalu bayangi
kata berani adalah motivasi
tentang perlawanan kami mengecam
abolish zionis and destroy israel
kami berdiri di sini bukanlah tanpa arti
kepalkan tangan teriakkan kata perlawanan
maju ke depan , batu di tangan
melempar tanpa arah
hantam kaum penindas , dendam belum terbalas
nyawa yang tak bersalah takkan lagi bertambah
kubalas , mungkin tak ada batas
hanyalah loyalitas , bagai pasukan hamas
turun di medan laga , hingga tetesan titik darah terakhir!!

Back to Reff

[Tokaroca verse]
aku berlari dan tak akan mundur kembali
rasa dendam yang masih ada , membakar hati
tuntunan yang ada tetap di jalan yang Illahi
yang hakiki tanpa polemi yang membatasi
jihad yang kujalani tidak mendoktrinisasi
tapi cobalah lihat sekarang yang telah terjadi
zionis morvonis hancurkan dengan sadis
tak ada rasa iba bertaburkan bunga tangis
jauh dari lubuk mata tertanam sebuah sukma
aroma tertata menebarkan sebuah pesona
jihadul fisabilillah dengan surban penutup muka
turun di medan laga tak kenal kata menyerah
tak ada fasilitas hanyalah formalitas yang mereka mau
banyalah sebuah kata bebas
hanya ada wahyu yang turun dari langit atas
Allah kabulkanlah semua doa yang tak terbatas

Back to Reff

[Micdahora verse]
susun narasi peduli aku berintervensi
tentang titik akal pikir suatu konsepsi
ideologi , tentang pemahaman skema intimidasi
konflik kudeta berujung tragis termonipoli
ribuan mortir , saksi bisu kematian hamba wa'allahi
astaghfirullah , slalu ku sebut asma Allah dalam hati (yohhh!!)
ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat :
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi"
saat mereka berkata : "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?"
dan Tuhan berfirman : "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"

Back to Reff


7. Izzatul Islam - We Are Palestine (feat Fadly Padi)

Sabtu, 23 Juli 2022

Anak pertama

Anak pertama tetaplah anak pertama
Mau laki-laki atau perempuan
Masih kecil atau sudah tua
Siap atau tidak siap
Kau tetaplah anak pertama, dan selamanya anak pertama
Tak ada yang menggantikan dan tergantikan

Kau yang pertama merasakan cinta
Dan kau yang pertama harus berbagi cinta dengan yang lainnya
Kau makhluk kecil yang pertama mereka miliki
Tapi kau juga yang pertama dituntut dewasa

Seberapa sering kau menangis
Mencari kesempatan untuk ditimang
Seberapa besar kau kesal
Karena perhatian mereka berpindah
Kau tetap anak pertama
Tak jarang kau cemburu
Ketika sayang itu dibagikan
Sekali lagi,
Karena kau anak pertama
Kau yang harusnya mengalah

Hai, anak pertama
Angkatlah kepalamu
Busungkanlah dadamu
Ikat hatimu erat
Aku tau itu berat
Melihat kau berdiri sendiri dengan kaki bergetar
Tapi ingatlah
Kau sudah sekuat itu hingga detik ini

Jika kau lelah
Pulanglah...
Datanglah ke pelukan Ibunda
Tapi jangan engkau ceritakan
Betapa kau sangat takut dan ingin menyerah dengan dunia
Jangan...

Jika kau lakukan
Kau hanya meruntuhkan
Dia yang 9 bulan lamanya mengandungmu
Dia yang selama 2 tahun berbagi sari pati hidupnya
Dan dia yang selamanya akan menjadi yang pertama
Mempersilahkan kau untuk bersandar ketika kau kalah

Anak pertama
Kembalilah dengan do'anya

Rabu, 29 Juni 2022

Luka

Telah kunyatakan semua, ternyata mereka tak bisa mendengar
Telah kunyatakan semua, sebelum akhirnya terbangun

Bukan kematian
Menggambarkan kesengsaraan, ternyata hanya luka
Aku takut bukan kematian yang menghampiri
Tapi sakit yang tak kunjung hilang

Lukamu yang melukaiku
Lebih dari sakit yang kau rasa saat itu
Kata-kata yang menghempaskanku
Mengobati siksa trauma sepanjang hidupmu
Tapi kau tak pernah menyadari lukamu itu

Goresan luka yang kau lukis
Belum kuhapus, hingga kini
Warna deritanya masih sama
Meski dibasuh, dengan iming-iming duniawi
Terus melekat, akan terbawa sampai penghujung dentum nadi

Suara luka itu menghantui kala sendiri
Membisikkan cerita sendu tak berakhir
Melengkingkan sumpah serapah tanpa empati
Mengisahkan cita dengan kelam
Membenamkan harapan meski dia berteriak lantang

Luka ini benar-benar menggilaiku
Walau berkali sudah kudamparkan pada rasa sabar
Makin kutinggalkan, makin ia mengejar
Terus menggerogoti asa
Adakah dia mengerti, menangis adalah hal yang tak ku senangi?

Bekas luka yang menghidupiku
Bertahan walau perih sembilu
Dipaksa melewati lautan pilu
Mencari di mana tenggelamnya diri
Ternyata ia sudah lama mati

Hai...
Kamu yang sedang mengiba rasa
Walau mulutmu tertutup
Matamu menceritakan segala kisah
Sembab tawa yang kau pasang
Mengisahkan

Cahayamalam
(Juni, 2022)

Rabu, 01 Juni 2022

Kembali dari awal

Bismillah, kumulai lagi dari awal
Ramadhan berlalu, berganti Syawal
Berapa peluang berjatuhan tak terkawal?
Hingga matahari terbit berselimut sesal
Coba menggores pena dengan tangan mengepal
Coba menyapa sahabat yang lama kukenal
Coba memetik mimpi dari tunas khayal
Coba mensyukuri nikmat yg tak juga kekal
Tak mengapa terus berjalan di atas bara aspal
Bulatkan tekad, siapkan bekal
Isi ulang amunisi ilmu dengan amal
Agar tak jatuh, tersungkur dan terjagal
Serupa lahan hijau yang diguling tanpa Amdal
Tersumpal kisah heroik Cebong vs Kadal
Maka sebelum nyawa bertandang dengan ajal
Mari bergegas menuju kumandang pertama Bilal

Kamis, 12 Mei 2022

Menimbang Cinta

 

dokumen pribadi

Judul buku: Menimbang Cinta
Penulis: Abunnada
Penerbit: Pustaka Sawo Kecik
Cetakan Pertama: 2021

Cinta itu... Memberi energi.
Membuat apa saja menjadi terasa lebih ringan dijalani.
Mulai dari urusan ibadah, kerja, hingga soal rumah tangga suami istri.

Cinta membuat seorang hamba lebih menikmati saat-saat munajat dengan Rabbnya.
Membuat seorang hamba lebih mudah berbaik sangka pada setiap ketetapan-Nya.
Terutama terhadap takdir yang terasa menyesakkan dada.

Cinta membuat kita lebih mudah memberi makna.
Membuat sebuah peristiwa biasa menjadi terasa berharga.
Membuat usapan ibu, hingga nafkah suami yang tak seberapa, menjadi terasa indah bagi jiwa.

Ketika cinta tiada, ia menyisakan kekosongan dan ruang hampa.
Ibadah menjadi sekadar rutinitas belaka.
Rumah tangga menjadi ajang saling menuntut pasangannya.
Hidup terasa hambar rasanya.

Cinta itu semangatnya memberi.
Ketika kita menapaki jalan cinta seperti ini, niscaya hak masing-masing akan terpenuhi.

Sungguh, Allah begitu sayang pada hamba-Nya.
Allah letakkan benih cinta dan bahagia dalam jiwa.
Allah tidak letakkan pada benda-benda.
Maka, untuk merasakan indahnya cinta dan nikmatnya bahagia, seseorang tidak disyaratkan harus kaya.

Cukup perbesar syukur dan turunkan syarat bahagia.
Niscaya akan lebih mudah bagi kita menghirup wangi aroma bunga-bunga cinta dalam dada.

Senin, 04 April 2022

Maaf Tuhan

dokumen pribadi

Judul buku: Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah
Penulis: Alfialghazi
Penerbit: Sahima
Cetakan Kesembilan, 2021


Di bawah guyuran hujan, kau berjalan menapaki langkah-langkah yang kini sudah mulai tak pasti, di antara riuhnya manusia, kau bahkan merasakan sepi.

Yang kali ini benar-benar berat, bukan?

Kau seperti sebuah mobil kecil yang tergilas truk besar, bukan hanya kehilangan keseimbangan, tapi seketika hancur berkeping-keping, hingga membuatmu berpikir bahwa ini adalah akhir, sebab yang terlihat di hadapan mata hanyalah jalan buntu. Kali ini, kau benar-benar merasa jatuh sejatuh-jatuhnya.

Hidup seolah tak lagi memberimu pilihan, terasa begitu sakit dan sangat menyesakkan.

Bahkan, air mata tak lagi mampu mewakili dalamnya luka. Senyum terenggut, kebahagiaan lenyap seketika.

Helaan napas panjangmu adalah pertanda bahwa kau sudah begitu lelah, bahkan jika boleh, kau ingin sekali menyerah, tapi kautahu bahwa menyerah juga bukan solusi.

"Allah," ucapmu pelan.

Lantas, kauingat kembali pesan-pesan cinta dari-Nya yang selama ini sudah mulai terlupakan, pesan cinta yang selalu bisa menggetarkan hati manusia, menguatkan langkah, dan menjauhkan gelisah.

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya." (QS. Al-Baqarah: 286).

"... Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf: 87).

Terus-menerus kauulang ayat-ayat penopang lelah, pengobat rasa sakit, penguat jiwa, sungguh benar bahwa Allah telah memberikan petunjuk berupa Al-Qur'an yang padanya manusia tak akan menemukan kesesatan, yang padanya Allah titipkan obat dari segala penyakit.

"Maaf Tuhan, aku hampir menyerah," bisikmu lirih sambil menyeka air mata.

...

Sabtu, 02 April 2022

Ramadhan Kembali - Justice Voice

 

dokumen pribadi


Artist: Justice Voice
Album: baru gede!
Year: 2001
Label: UB Records, Justice Voice Production
Format: Kaset pita

...

Ramadhan....ramadhan....ramadhan....
Bulan suci yang dinantikan kini telah tiba
Ramadhan kembali hadir dengan rahmat-Nya
Rindu hati terasa menanti bulan nan indah
Yang berhias amaliah indah dan ceria

Reff:
Ibu.... Bapak.... Ramadhan t'lah tiba....
Ayo kawan sambutlah ia....

Euceu....nyai....ramadhan tos dugi....
Teu karaos tos teupang deui....

Ramadhan....t'lah hadir kembali....